Mentan Suswono Bingung Indonesia Bisa Impor Bawang Putih dari Singapura

Jakarta -Pada Januari 2014 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengimpor bawang putih 6.247 ton atau US$ 3,1 juta. Dari jumlah itu, sebanyak 55,8 ton atau US$ 24 ribu diimpor dari Singapura. Menteri Pertanian (Mentan) Suswono bingung.

"Singapura memang tanam apa,? kata Suswono balik bertanya kepada wartawan di kantornya, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2014).


Meskipun begitu, Suswono mengakui Indonesia masih harus mengimpor bawang putih sampai saat ini. "Iya kita memang masih harus impor bawang putih," jelas Suswono.


Di tempat yang sama, Dirjen Hortikultura Kementan Hasanuddin Ibrahim mengatakan, catatan impor bawang putih dari Singapura itu tidak benar. Sebenarnya bawang putih itu diimpor dari China atau Tiongkok.


"Bawang putih ini harusnya dari Tiongkok. Singapura tidak punya tanah pertanian kok. Singapura itu kan kota, itu gedung semua yang ditanam," tutur Hasanuddin.


Sebelumnya, Kepala Bidang Hortikultura Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Benny Kusbini mengatakan Singapura hingga kini menjadi pelabuhan pengumpul (hub port) dalam perdagangan regional Asia Tenggara maupun internasional. Sehingga, bukan hal yang aneh apabila Negeri Singa tersebut bisa memasok atau mengekspor ulang produk-produk pertanian, seperti bawang putih hingga garam meski Singapura tak memproduksinya.


"Saya tegaskan, bawang putih itu dari China, bukan dari Singapura, itu kapal transit saja, kapal dari pelabuhan China, lalu ke Hanoi, Singapura. Singapura nggak punya, 1.000% salah kalau kita impor bawang putih dari Singapura," kata Benny.


Menurut Benny, yang terjadi selama ini praktik transhipment sesuatu yang biasa demi efisiensi distribusi barang. Biasanya kapal-kapal besar dari China yang membawa barang ekspor ke Eropa atau Timur Tengah juga membawa barang ekspor untuk negara Asia Tenggara seperti Indonesia.


Saat di Singapura, kapal-kapal besar itu membongkar dan menurunkan kontainer yang akan dikirim ke Indonesia. Kontainer asal China seperti yang berisi bawang putih, garam, dan sebagainya dikirim ke Indonesia dengan kapal yang lebih kecil ke pelabuhan Indonesia yang memang tak mampu menampung kapal-kapal ukuran besar karena pelabuhannya dangkal.


(dnl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!