Stok Cukup, Pemerintah Tidak Impor Beras Tahun Ini

Jakarta -Pemerintah menegaskan tidak ada impor beras pada tahun 2014. Meski ada penambahan cadangan beras nasional karena ada perkiraan kemunduran masa panen. Tetapi penambahan dan memenuhi stok beras nasional, diambil dari dalam negeri.

"Sejauh ini belum perlu putuskan impor. Mengingat bahwa pertama, Bulog sendiri stok masih kuat. Tren harga kenaikan masih tidak signifikan. Apalagi kemungkinan kenaikan ini hanya karena transportasi tadi, persoalan jalan yang rusak, gelombang yang tinggi. Banyak faktor seperti itu," kata Menteri Pertanian Suswono usai rakor pangan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (5/3/2014).


Hal senada disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang menjelaskan, meskipun ada penambahan stok beras tahun ini namun cadangan tersebut diambil dari dalam negeri.


"Kita harus utamakan dalam negeri. Harus dalam negeri dibelinya secara bertahap. Kita doakan produksi cukup. Memang tantangannya berat karena Bukit Tinggi pleno fection itu kan 76 juta ton gabah kering giling. Sedangkan produksi kemarin itu sedikit kurang 72 juta ton sehingga kita harus menaikkan 4 juta ton," ungkap Hatta.


Untuk penambahan stok beras tahun 2014, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan secara bertahap.


"Kita punya sekitar Rp 2 triliun kita punya dana untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah. Kita secara bertahap akan menuju pada angka 1 juta ton, sekarang ini rata-rata 400.000 ton cadangan beras pemerintah, dengan kita rasakan jumlah penduduk 250 juta, masih kurang," paparnya.


Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menambahkan, stok beras sangat bergantung dengan produksi dalam negeri. Tahun lalu, Bulog yang memperoleh penugasan menjaga stok beras nasional, tidak melakukan impor untuk mencukupi kebutuhan beras.


"Tahun lalu aja tambahannya sampe 15 kali tahun lalu. Itu kan juga nggak impor. Karena tahun lalu produksinya bagus. Dua tahun berturut-turut kan produksinya kan lumayan. Sekarang tergantung tahun ini mudah-mudahan produksinya bagus," kata Sutarto.


(feb/feb)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!