Direktur Teknik dan Kebandarudaraan AP II Salahudin Rafi mengatakan, dana tersebut digunakan untuk 168 pekerjaan di 10 bandara yang dikembangkan perseroan di Indonesia Barat.
"Nilai investasinya Rp 32,527 triliun. Itu sampai 2020," kata Rafi saat ditemui di Press Gathering PT Angkasa Pura II, di Hotel The Mirah, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Sabtu (8/3/2014).
Rafi menyebut, hingga 2013 lalu dana yang telah terserap senilai Rp 6 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mengembangkan bandara-bandara termasuk Kuala Namu, Medan yang telah menghabiskan Rp 2,5 triliun.
"Kuala Namu itu tahun 2007," ujarnya.
Rafi melanjutkan, untuk tahun ini dan hingga tahun 2020 nanti, AP II akan menarik pinjaman dari perbankan. Pinjaman dikucurkan secara bertahap karena beberapa proyek dikerjakan dengan dana multiyears (tahun jamak). Selain itu dimungkinkan juga untuk kerjasama dengan pihak swasta.
"Tahun ini yang akan digunakan sekitar Rp 8,4 triliun," tambahnya.
Adapun ke-10 bandara tersebut adalah:
Kuala Namu Rp 2,5 triliun
Soekarno-Hatta Rp 26,2 triliun
SSK II Pekanbaru Rp 803,7 miliar
SMB Palembang Rp 202,9 miliar
RH Fisabilillah Rp 378,356 miiliar
Sultan Thaha Rp 442 miliar
Depati Amir Rp 466 miliar
Husein Sastranegara Rp 320,8 miliar
Supadio Rp 1,73 miliar
Silangit Rp 264,2 miliar
(zul/mkl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
