Trust Securities: Masih Ada Potensi Profit Taking

Jakarta -Seperti yang disampaikan sebelumnya dimana utang gap 4575-4579 telah dilunasi namun, peluang untuk

rebound dapat tertahan bila sentimen dari laju bursa saham global tidak mendukung. Di awal sesi memang

sempat masih terjadi koreksi setelah merespon pelemahan laju bursa saham AS, terutama setelah AS masuk

dalam pusaran peningkatan tensi politik di Ukraina. Meski tidak berhubungan secara langsung namun,

dimanfaatkan untuk profit taking. Kondisi berbalik positif bertahap di sesi kedua setelah kembali

menghijaunya HSI dan Nikkei, terutama dengan kembali turunnya nilai tukar ¥ sehingga dimanfaatkan untuk

kembali memburu saham-saham yang telah melemah sebelumnya meski asing tercatat nett sell dan Rupiah

yang kembali melemah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4602,20 (level tertingginya) jelang

akhir sesi 2 dan menyentuh level 4568,66 (level terendahnya) di pertengahan sesi 1 dan berakhir di level

4601,28. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing masih mencatatkan nett sell

dengan penurunn nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

Estimasi Pergerakan IHSG

Pada perdagangan Rabu (5/3) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4558-4580 dan resisten

4610-4615. Hammer di atas middle bollinger band (MBB). MACD masih mendatar dengan histogram yang

juga mendatar. RSI, Stochastic, dan William’s %R mencoba upreversal. IHSG sempat berada di kisaran

target support (4555-4572) namun, berakhir dengan melampaui target resisten (4592-4594) maka

seharusnya dapat memberikan peluang rebound. Bila laju bursa saham global dan rilis data-data Asia cukup

baik maka minimal dapat terjadi penguatan meski tipis meski tetap mewaspadai potensi downreversal karena

masih adanya aksi profit taking. (ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!