RI Belum Lepas Ketergantungan Impor Kedelai Tahun Ini

Jakarta -Indonesia belum bisa bebas impor alias swasembada kedelai tahun ini. Meskipun proyeksi produksi kedelai bakal meningkat 100% dari 700.000-800.000 ton menjadi 1,5 juta ton per tahun.

"Kalau kedelai kita memang kekurangan. Yang jelas kedelai, pasti impor meskipun target tahun ini bisa 1,5 juta ton tapi kembali kalau lahan itu tersedia," kata Menteri Pertanian (Mentan) Suswono di kantornya, Ragunan, Jakarta, Selasa (4/3/2014).


Ia mengatakan, saat ini yang terpenting ada penambahan lahan baru untuk kedelai dan harga kedelai lokal yang menarik. Sehingga target produksi bisa meningkat daripada tahun lalu.


"Persoalannya dijanjikan transmigrasi oleh provinsi beneran riil terjadi apa nggak. Kalau itu tersedia dengan harga kedelai bagus, Insya Allah petani akan bergairah," katanya.


Seperti diketahui, produksi kedelai Indonesia per tahunnya 700-800 ribu ton. Sedangkan kebutuhan kedelai Indonesia per tahunnya mencapai 2,2 juta hingga 2,3 juta ton. Sisanya sebanyak 1,4 juta hingga 1,5 juta kedelai dipasok dari impor. Importasi kedelai Indonesia terbesar berasal dari Amerika Serikat dan Brasil.


Sebelumnya Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Kementan Maman Suherman, kementeriannya sudah mendapatkan lahan baru untuk memperluas areal tanam kedelai sebesar 340.000 hektar. Jumlah lahan kedelai yang dimiliki Indonesia hingga akhir tahun 2013 hanya 600.000 hektar.


Penambahan areal tanam kedelai tersebar di 15 provinsi di seluruh Indonesia seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.Next


(hen/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!