Foxconn Dapat Izin Buka Pabrik BlackBerry di Indonesia

Jakarta -Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah memberikan izin prinsip bagi Foxconn Technology Group untuk pembangunan pabriknya di Indonesia. Perusahaan produsen smartphone seperti BlackBerry ini telah meneken perjanjian dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.

"Kalau izin prinsip sudah seminggu, lewat sesuai janji prosesnya diberikan," kata Kepala BKPM Mahendra Siregar di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/3/2014)


Foxconn, menurut Mahendra masih akan menentukan untuk lokasi pembangunan. Termasuk pilihan perusahaan asal Taiwan tersebut untuk menggandeng perusahaan dalam negeri.


"Mereka terus mendalami opsi yang ada siapa dan di mana, belum tidak masuk sampai sana sehingga bisa merealisasikan izin usaha," ujarnya.


Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, Foxconn siap membuka pabrik smartphone di Jakarta dengan investasi US$ 1 miliar atau sekitar Rp 10 triliun.


Jokowi menceritakan, saat pembicaraan awal pada tahun lalu, perusahaan asal Taiwan tersebut meminta lahan untuk membangun pabrik smartphone seperti BlackBerry. Tanpa berpanjang lebar, Jokowi langsung menyanggupinya sehingga Foxconn langsung bersedia menandatangan LoI dengan Pemda DKI Jakarta.


"Untuk masuk pertama ke Jakarta sebesar US$ 1 miliar. Intinya mereka mengapa tertarik ke kita? (DKI Jakarta) karena mereka kita langsung tanya, butuhmu apa? lahan, berapa? 200 hektar saya kasih. Itu saja saya siapin. Lalu mereka datang yang kedua kali? yang sangat urgent berapa hektar? 20 hektar, saya siapin. Datang lagi mereka, ini yang mau dimulai berapa hektar dulu? 5 hektar, saya siapin itu saja," kata Jokowi beberapa waktu lalu.


Jokowi mengungkapkan kini progres pembangunan pabrik pasca LoI beberapa pekan lalu, masih tahap proses tinjak lanjut. Pada April tahun ini pihak Foxconn sudah mulai melakukan desain pabrik dan melakukan Research and Development (R&D).


"Kemarin mereka sudah kirim tim, banyak ke sini dan April ini sudah mulai gambar, tempatnya gimana, dipakai untuk misalnya R&D-nya di mana, office-nya di mana, factory-nya di mana," ungkap Jokowi.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!