Wall Street Kena Tekanan Jual Gara-gara Konflik Ukraina-Rusia

New York -Pasar saham Wall Street terkena tekanan jual yang cukup besar gara-gara memanasnya hubungan Ukraina dan Rusia setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan perang terhadap negara tetangganya itu.

Kabar mengejutkan yang melibatkan persiapan perang Ukraina dan Washington akan mengisolasi ekonomi Rusia mengalahkan sentimen data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif.


Indeks S&P 500 ditutup mencetak rekor akhir pekan lalu, posisi ini membuat aksi ambil untung sangat mudah diprediksi. Benar saja di awal pekan ini Indeks S&P 500 langsung terkena koreksi.


"Masih terlalu awal untuk menyatakan kalau posisi saat ini cocok untuk membeli saham murah karena kita harus melihat perkembangan (konflik Ukraina dan Rusia) ini dulu. Semuanya tergantung sejauh mana perkembangan mereka," ujar Randy Frederick, managing director dari Charles Schwab di Austin, Texas, seperti dikutip Reuters, Selasa (4/3/2014).


Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 153,68 poin (0,94%) ke level 16.168,03. Indeks S&P 500 berkurang 13,72 poin (0,74%) ke level 1.845,73. Indeks Komposit Nasdaq melemah ke level 30,818 poin (0,72%) ke level 4.277,301.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!