Pak Budi mengajak saya ke desa Wonokerto, sebuah desa di pelosok gunung Kabupaten Semarang. Saya sampai naik ojek untuk bisa masuk desa dengan jalan yang gonjang-ganjing. Mengejar waktu.
Pak Budi membina 100 orang di sini. Tanah mereka yang selama ini banyak menganggur ditanami buah naga. Pertamina menjadi pemberi modalnya.
Pak Budi yang pensiunan perwira TNI AL ini pilih membina petani miskin dengan tanaman yang memiliki nilai tambah tinggi: buah tropik. Di Wonokerto dengan buah naga. Di Boyolali dengan buah durian. Di lain tempat dengan buah kelengkeng.
Bertani buah tropik tidak akan punya musuh. Kecuali harga pasar. Pak Budi tidak mau membina petani padi atau pertanian bahan baku industri. Petani padi akan selalu menghadapi tekanan pemerintah. Petani bahan baku industri akan selalu mendapat tekanan dari kalangan pabrik.
"Kalau bertani buah tidak diatur oleh pemerintah maupun kapitalis industri," katanya.
"Petani padi tidak akan bisa kaya karena harganya pasti ditekan pemerintah. Petani bahan baku tidak akan bisa kaya karena harganya ditekan oleh industri," tambah Pak Budi.Next
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!