Garuda Eksekusi Rights Issue, Raup Rp 1 Triliun

Jakarta -PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) mengeksekusi penerbitan saham baru dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Maskapai pelat merah itu meraup dana sebesar Rp 1 triliun.

Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), ada transaksi di pasar negosiasi atas saham Garuda senilai Rp 1 triliun. Jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 5540505 lot.


Transaksi ini difasilitasi oleh broker PT Credit Suisse Indonesia (CS) di pasar negosiasi sebanyak 4 kali. Pembelian dilakukan di harga rata-rata Rp 400 per lembar.


"Hari ini memang dimulainya perdagangan dan pelaksanaan rights issue yang dilaksanakan Garuda," kata VP Communication Garuda Pujobroto kepada detikFinance, Selasa (8/4/2014).


Sebelumnya Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar sudah menyatakan saham yang akan dilepas sekitar 10% dari total modal disetor.


Dana hasil penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk memperkuat belanja modal tahun ini yang diperkirakan sebesar US$ 150-200 juta (Rp 1,5-2 triliun).


Saat ini, total saham Garuda yang beredar di masyarakat sekitar 4,5 miliar lembar yang dilepas saat penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) pada 11 Februari 2011.


Saat IPO maskapai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menetapkan harga Rp 750 per lembar. Sejak IPO saham Garuda belum bisa balik ke titik awal.


Dalam satu tahun terakhir ini imbal hasil saham Garuda masih -3,6% masih di bawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 3,31%.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!