Wapres: Tak Bisa Hapus Subsidi BBM dalam 1-2 Tahun

Jakarta -Wakil Presiden Boediono menyatakan penghapuskan subsidi BBM bukan hal yang mudah. Butuh waktu lebih dari dua tahun untuk menghapuskan BBM bersubsidi.

Penghapusan subsidi BBM, menurut Boediono, adalah tantangan bersama semua kalangan. "Subsidi energi yang tidak terbarukan, BBM, ini perlu dipikirkan. Harus diselesaikan, jangan cuma pemerintah, kita sama-sama memikirkan," katanya saat membuka acara Indonesia Green Infrastructure Summit, di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (29/4/2014).


Boediono mengakui subsidi BBM semakin membengkak dari tahun ke tahun. "Dalam jangka menengah, ini diselesaikan secara tuntas. Tidak bisa hanya kita serahkan kepada satu cabang pemerintah atau DPR, karena menyangkut banyak hal. Saya harapkan ke depan konsep seperti apa yang akan dikembangkan harus sistematik untuk mengurangi subsidi," katanya.


Penghapusan subsidi BBM, demikian Boediono, memang sulit dilakukan dalam waktu dekat. "Nggak bisa dihapus dalam 1-2 tahun, harus sistemailk dalam beberapa tahun ke depan," imbuhnya.


Sebagai informasi, dalam tiga tahun terakhir (2011-2013) total anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk subsidi BBM adalah Rp 635,6 triliun. Bila ditambah dengan anggaran tahun ini Rp 210,7 triliun, totalnya mencapai Rp 846,3 triliun.


Pada 2011, anggaran BBM bersubsidi Rp 213,7 triliun. Melewati target pemerintah yang hanya mematok anggaran Rp 165,1 triliun.


Kemudian pada 2012, anggaran yang dihabiskan untuk subsidi BBM adalah Rp 211,9 triliun, atau mencapai 154,22% dari pagu subsidi BBM dalam APBN-P 2012 sebesar Rp 137,4 triliun.


Sedangkan di 2013 belanja subsidi BBM yang mencapai Rp 210 triliun atau 105,1 % dari pagu Rp 199,9 triliun.


(zul/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!