Ini Alasan Pertamina Hati-hati Bangun SPBU di Daerah Pelosok

Jakarta -Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke daerah belum merata seperti di perbatasan Kalimantan Barat, sehingga warganya justru banyak mendapatkan pasokan BBM dari Malaysia dengan harga Rp 8.000 per liter. PT Pertamina (Persero) selaku badan usaha yang menyalurkan BBM, tidak bisa asal mendirikan SPBU di setiap daerah pelosok.

"Pertamina itu BUMN, salah satu tugasnya juga harus mencari untung dan disetorkan ke negara sebagai pendapatan negara," ucap Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir kepada detikFinance, Minggu (18/5/2014).


Pertamina dalam setiap pengambilan keputusan misalnya membangun infrastruktur seperti depo BBM, SPBU bahkan mengakuisisi blok minyak di luar negeri, harus cermat dan penuh kehati-hatian.


"Kalau keputusan itu salah dan ternyata merugian Pertamina selaku perusahaan negara, Direksinya bisa dimintai pertanggung jawaban ke meja hijau (pengadilan) karena dianggap merugikan negara," ungkapnya.


Makanya kata Ali, Pertamina tidak bisa dengan mudah membangun SPBU-SPBU di pelosok daerah, pasalnya jarang ada pengusaha yang ingin membangun SPBU di pelosok daerah karena sudah tahu untungnya tipis bahkan rugi.


"Kami sudah banyak sekali bangun SPBU, APMS, Depo BBM di banyak daerah, ada yang untung ada pula yang rugi, bahkan tahun lalu kita rugi sekitar ratus miliar dalam mendistribusikan BBM, contohnya ada satu depo BBM di daerah timur yang hanya memasok 3 pulau, di mana seluruh omzet penjualan BBM nya per bulan sebanding dengan omzet 1 SPBU di Jakarta," ungkapnya lagi.


Ali menegaskan, bahwa pembangunan SPBU dan infrastruktur BBM lainnya bukan hanya tugas Pertamina, tetapi semua lapisan mulai dari pemerintah daerah dan masyarakat serta badan usaha lainnya.


"Pemda bisa investasi bangun SPBU di daerahnya, masyarakat silahkah investasi bangun SPBU, ada badan usaha yang di Jakarta banyak bangun SPBU (Shell dan Total) harusnya diwajibkan dong bangun SPBU di pelosok daerah, jangan hanya merebutkan 'kue' di Jawa saja," tutupnya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!