Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur mengungkapkan, puluhan tahun warga masyarakat di perbatasan Nunukan-Malaysia mendapatkan pasokan bahan pokoknya seperti gula putih dari Malaysia.
"Masih sampai hari ini," kata Natsir dalam pesan singkatnya kepada detikFinance, Minggu (18/5/2014).
Ia mengatakan, pasokan gula dari Pulau Jawa atau daerah lain sangat sulit sampai ke daerah tersebut, karena minimnya infrastruktur. Harga gula konsumsi dari negara tetangga sekitar Rp 10.000/Kg. Sementara harga gula dari Jawa mencapai Rp 13.000/Kg.
"Karena gula dari Jawa sulit sampai ke sana," tutupnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Komite BPH Migas Fanshurullah Asa mengungkapkan, berpuluh-puluh tahun lamanya warga perbatasan di Kalbar tepatnya di Luuk Antu dan Badau mendapatkan pasokan BBM dari Malaysia dengan harga Rp 8.000 per liter. Untuk itu ia meminta badan usaha yang menyalurkan BBM dapat membangun SPBU di daerah perbatasan.
Gula dan BBM dari Malaysia tersebut diperkirakan sebagai barang ilegal atau selundupan dari Malaysia.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
