Ke Hong Kong, Mahendra Siregar Bertemu 30 Investor Smelter

Jakarta -Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar baru saja menyelesaikan perjalanannya ke Hong Kong. Tujuannya adalah bertemu dengan sejumlah calon investor pembangunan pabrik pemurnian mineral (smelter).

"Kemarin ada tugas ke Hong Kong untuk bicara dengan investor smelter," ujar Mahendra di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Jakarta, Selasa (20/5/2014).


Hasilnya, ada sekitar 30 investor yang menyatakan minat melakukan investasi pembangunan smelter di Indonesia. Sementara 10 di antaranya sudah melakukan sejumlah langkah realisasi.


"Total rencana investasi smelter hampir 30. Kalau dalam waktu dekat ini sepertiga atau setengahnya bisa segera selesai. Ada yang sudah groundbreaking dan kosntruksi," tutur dia.


Sayang, dirinya masih enggan menyebut identitas maupun detil bentuk investasi yang dilakukan investor-investor tersebut.


Masalah penyediaan smelter memang tengah jadi isu hangat, apalagi pemerintah telah melarang ekspor mineral atau tambang mentah ke luar negeri. Karena itu dibutuhkan banyak smelter di dalam negeri.


Soal investasi smelter ini diakui Mahendra menjadi agenda utama yang tengah diseriusi Menko Perekonomian Chairul Tanjung.


"Sama dengan yang Menko prioritaskan adalah untuk penyelesaian mengenai penerapan UU Minerba, kemudian dorong investasi pemrosesan. Saya berpandangan ini dapat dilakukan. Percepatannya, prosesnya kemudian kita bisa capai suatu persetujuan yang baik. Kami di BKPM bisa kawal investasi smelter dengan sebaiknya," tutur dia.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!