OSO Securities: Indeks Cenderung Menguat Terbatas

Jakarta -Pada akhir pekan IHSG (02/05) ditutup cenderung flat. IHSG turun sebesar 0.02% ke level 4,838.76. Pada sesi 1 investor merespon positif Indonesia yang mengalami deflasi pada bulan April sebesar 0.02% sehingga IHSG sempat mengalami penguatan, tetapi memasuki sesi ke 2 IHSG terkena aksi profit taking karena penurunan surplus neraca perdagangan dari US$793 juta menjadi US$673 juta serta The Fed yang kembali melakukan pengurangan stimulus menjadi US$45 miliar direspon negatif oleh para pelaku pasar. Investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp86 miliar.

Sementara itu, bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan ditutup mengalami pelemahan, di mana Indeks Dow Jones turun 0.28% ke level 16,512.89 dan Indeks S&P turun 0.13% menjadi 1,881.14. Pelemahan di tengah keluarnya data-data ekonomi positif seperti; non farm payrolls yang naik menjadi 288.000 dari sebelumnya 203.000. Di samping itu, data tingkat pengangguran yang lebih baik menjadi 6.3% dari sebelumnya 6.7%. Investor lebih dikuatirkan dengan meningkatnya ketegangan krisis di Ukraina.


Hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Investor tengah mencermati rilisnya data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada hari ini. Secara teknikal, IHSG berada di bawah area middle bollinger bands dan membentuk candle spinning top. Indikator MACD bergerak menurun dengan histogram negatif memanjang, indikator stochastic oscillator berada di area netral. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4,818 dan resistance 4,857.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!