Seorang warga Wonosari, Prabumulih Utara, Sri Indah Mulyana menerangkan, dalam satu bulan rata-rata dia hanya perlu mengeluarkan biaya penggunaan gas kota sebesar Rp 30.000.
Sebelumnya Sri menggunakan elpiji tabung ukuran 12 kg. Dalam satu bulan dirinya harus merogoh kocek rata-rata lebih dari Rp 100.000.
"Sekarang cuma Rp 30.000 sebulan, kalau tabung Rp 105.000," kata Sri di Prabumulih, Selasa (6/5/2014).
Selain biaya penggunaannya yang lebih murah, Sri juga menyebutkan keunggulan lain dari gas kota. "Lebih aman. Selain itu, lebih praktis karena kita tidak perlu bingung, tidak perlu khawatir kehabisan. Bisa 24 jam masak rendang," jelasnya.
Selain itu Sri juga mengatakan kualitas api yang dihasilkan dari gas kota ini tak kalah dengan yang dihasilkan dari gas tabung.
"Apinya tidak kalah biru, kualitasnya sama tapi harganya lebih murah. Ini membantu sekali buat kita rumah tangga," tuturnya.
Di Prabumulih sendiri, setidaknya sudah ada 4.650 rumah tangga yang telah menikmati gas dari jaringan gas kota. Saat ini, 4.650 sambungan terpasang tersebut telah diserahterimakan kepada PT Pertagas Niaga untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Pertagas Niaga bekerja sama dengan PT Petro Prabu yang merupakan BUMD setempat. Rencananya, akan ada pengembangan dengan membangun 4.000 jaringan baru di Prabumulih dengan nilai investasi diperkirakan sebesar Rp 30 miliar.
(hds/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
