Franky Sibarani yang merupakan pelaku industri makanan-minuman mengakui dalam 10 tahun terakhir tidak ada perubahan yang signifikan untuk sektor ini. Meskipun berbagai program telah dilaksanakan dengan anggaran yang cukup besar.
Menurut Franky, ada tiga hal yang harus dibenahi pemerintahan mendatang di sektor pangan. Pertama adalah birokrasi, yang saat ini masih terkotak-kotak. Perlu koordinasi antar sektor agar kebijakan bisa berjalan efektif.
"Kalau mau fokus ke pertanian, jadikan ini program utama. Selesaikan pertama masalah birokrasi yang rumit. Ini bukan hanya soal pertanian, tapi itu harusnya didukung oleh 70 sektor yang lain," terang Franky dalam diskusi publik di JKW Center, Menteng, Jakarta, Minggu (25/5/2014).
Kedua adalah dari sisi lahan yang saat ini sudah terkonversi ke perumahan dan industri lainnya. Tanpa lahan yang cukup, maka produksi pertanian tidak akan meningkat.
"Tak ada lahan, maka itu tidak mungkin mengembangkan pertanian. Maka itu perlu moratorium untuk konversi lahan pertanian," kata Franky.
Ketiga adalah akses perbankan untuk para petani. Bunga kredit yang tinggi sangat tidak bersahabat untuk petani. Bila dibandingkan dengan negara lain, tentunya Indonesia dengan kisaran 14% masih terlalu tinggi.Next
(mkl/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
