Dalam 3 Bulan Harga Cabai Anjlok dari Rp 100.000/Kg Jadi Rp 18.000/Kg

Jakarta -Harga komoditas cabai rawit merah di tingkat pasar tradisional (konsumen) terus mengalami tren penurunan. Misalnya harga cabai rawit di pasar tradisional Jakarta dijual Rp 16.000/kg-Rp 18.000/kg, hari ini. Padahal 3 bulan lalu harganya sempat mencapai Rp 100.000/Kg atau anjlok 82%.

Djoko salah seorang pedagang Pasar Tradisional Warakas, Jakarta Utara mengungkapkan harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati hanya Rp 8.000/Kg.


"Saya jual harga cabai rawit merah hari ini Rp 16.000-18.000/kg, beli dari Kramat Jati Rp 8.000/kg. Selisih harga untuk transport dan biaya pemanggulan," kata Djoko kepada detikFinance, Senin (30/06/2014).


Menurut Djoko, dilihat dari tren harga cabai rawit merah selama 3 bulan terakhir terus mengalami penurunan. Djoko mencatat harga tertinggi cabai rawit merah di Pasar Warakas terjadi saat bulan Maret 2014 saat itu harganya mencapai Rp 100.000/kg.


"Bulan Maret 2014 kemarin capai Rp 100.000/kg. Sampai ingat kan saya mensiasati tingginya harga cabai rawit mengoplos cabai rawit merah dengan cabai rawit hijau dijual dengan harga Rp 90.000/kg agar tidak memberatkan konsumen," papar Djoko.


Sedangkan jenis harga cabai lainnya cenderung stabil dan tidak mengalami perubahan harga yang cukup signifikan. Contohnya harga untuk cabai keriting dijual dengan harga Rp 13.000-14.000/kg dan cabai merah besar dijual dengan harga Rp 15.000-17.000/kg.


Sementara itu, pedagang cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati juga mengatakan hal yang sama. Abidin salah satu pedagang cabai mengatakan tren penurunan harga cabai rawit masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Alasannya adalah pasokan yang datang sangat berlebihan karena panen raya.


"Ini harganya drastis turun. 3 bulan lalu itu tren harga tertinggi untuk cabai rawit capai Rp 93.000-94.000/kg. Sekarang dijual dengan harga Rp 8.000/kg untuk kualitas I sedangkan kualitas III Rp 5.000/kg. Stok cabai rawit merah setiap hari masuk 4-5 ton atau 15-20 truk. Kalau begini kita juga susah dapat untung," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!