Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan sulit untuk mengendalikan produksi motor di Indonesia. Produsen motor sudah memiliki perhitungan soal jumlah motor yang diproduksi.
"Gimana cara ngerem-nya? Karena suatu produksi apalagi perusahaan besar, itu biasanya produksi sudah dihitung berdasarkan demand yang ada. Selama demand itu ada dia pasti memproduksi," kata Hidayat usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (9/6/2014).
Hidayat menegaskan opsi mengerem laju produksi motor di Indonesia tak bisa dilakukan. Namun yang paling mungkin dilakukan dengan melakukan pengendalian sebaran populasi motor agar tak menumpuk di daerah tertentu.
"Yang kita ingin memperbaiki penyalurannya terpusat. Mungkin juga kita minta ada pengendalian tapi tidak bisa di-stop. Selalu ada demand," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono menghadiri pertemuan International Transport Forum (ITF) Annual Summit 2014 di Leipzig, Jerman 21-23 Mei 2014. Dalam kesempatan itu, Bambang menjelaskan soal membludaknya populasi motor di Indonesia.
Data terbaru, Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat, ada 86,253 juta unit sepeda motor di seluruh Indonesia pada April 2014, naik 11 % dari tahun sebelumnya 77,755 juta unit.
Penjelasan soal populasi motor ini disampaikan dalam pembahasan 'The Shared Road to Safety–A Global Approach for Safer Motorcycling', yang diorganisasikan oleh IMMA (International Motorcycle Manufacturers Association di acara ITF.
"Kepemilikan sepeda motor di Indonesia adalah 1 sepeda motor untuk 4 orang," kata Bambang.
(zul/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
