Proyek Tol Manado-Bitung Gusur Sekolahan Hingga Kuburan

Manado -Pemerintah memulai pembangunan proyek Tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara sepanjang 39 Km. Tahap awal dibangun Seksi 1 daro Manado-Airmadidi sepanjang 13,5 Km.

Sedangkan Seksi 2 untuk Airmadidi-Bitung sepanjang 25,5 Km akan ditawarkan kepada investor atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Namun penawaran kepada investor belum dilakukan karena pembebasan lahan masih di bawah 50%. Proyek tol ini juga harus menggusur sekolahan dan kawasan kuburan.


"Tahap 1 luar biasa pembebasan tanahnya karena sudah sampai 95% dan belum selesai tinggal 5% sedangkan tahap 2 belum dimulai pekerjaannya sampai pembebasan tanah 70%. Total lahan yang sudah dibebaskan (seksi 2) sekarang masih konsolidasi," kata Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Chairul Tanjung saat groundbreaking Tol Manado-Bitung di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (12/10/2014).


Nilai proyek ruas Tol Manado-Bitung mencapai Rp 4,3 triliun. Angka ini di luar nilai pembebasan lahan sebesar Rp 900 miliar yang ditanggung sebesar 50% oleh pemerintah pusat dan senilai 50% oleh pemerintah provinsi. Pembangunan proyek Seksi 1 diproyeksikan memakan waktu 2-3 tahun.


Di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang menegaskan pihaknya akan berjuang keras untuk mempercepat proses pembebasan lahan khususnya Seksi 2. Ia menyebutkan pembebasan lahan tersebut sebetulnya bukan terhambat, karena nilai harga ganti untung.


"Karena pemilik tanah berada atau tinggal di luar daerah. Bukan harga tanah. Harga menyenangkan pemilik tanah. Kemudian register tanah nggak ada. Saat daerah bergolak, register terbakar atau ada yang hilang," jelasnya.


Kendala lainnya adalah rute Tol Menado-Bitung Seksi 2 melalui beberapa kuburan hingga sekolahan sehingga membutuhkan upaya ekstra untuk merelokasi. Tantangan lainnya adalah, rute tol melalui Gunung Klabat dan Gubung Dua Saudara sehingga secara geografis relatif menantang.


Sinyo pada kesempatan tersebut menyebut ruas tol yang dahulu tidak layak secara finansial ini nantinya bisa mengerek pertumbuhan ekonomi di sekitar tol. Apalagi Sulut akan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus di Bitung sehingga kehadiran tol baru sangat dibutuhkan.


"Pertumbuhan ekonomi Sulut 8% per tahun. Sampai sekarang cukup tinggi," jelasnya.


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!