Status DPO terjadi karena Susi terbukti membawa 5 ton solar dari Medan ke Simeuleu, Aceh. "BBM itu untuk nelayan di Simeuleu, karena di sana susah," kata Susi di Gedung Mina Bahari III, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2014).
Pernyataan Susi langsung disambut gelak tawa dari 100 lebih pelaku pengusaha perikanan dan kelautan yang ada di kantornya hari ini. Menurut Susi, solar itu juga digunakan untuk menghidupkan genset.
Susi mengatakan saat peristiwa itu terjadi, dirinya masih menjabat sebagai petinggi di Susi Air. "Bagaimana agar listrik penduduk di sana bisa nyala," katanya.
Susi mengungkapkan sempat diminta uang Rp 100 juta oleh oknum polisi. Namun Susi tidak menanggapi permintaan oknum tersebut.
"Saya beli Rp 5 juta, malah disuruh bayar Rp 100 juta," katanya dilanjutkan gelak tawa peserta yang hadir lainnya.
Selain itu, Susi juga pernah berniat berdemo karena ketidaksetujuannya atas pengalihan kepemilikan Bandara Halim Perdanakusuma ke Lion Group.
"Saya bilang saya mau demo di Halim untuk Citilink dan Angkasa Pura. Saya demo karena Halim katanya mau diambil," kata Susi yang kembali menjadi bahan tawa para pengusaha yang hari ini diundangnya untuk berdialog soal perikanan.
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
