Oso Securities: IHSG Dalam Penguatan Terbatas

Jakarta -Akhir pekan lalu (16/01) IHSG ditutup mengalami pelemahan cukup tajam. IHSG melemah 0.77% atau turun 40.33 poin ke level 5,148.37. IHSG mengalami pelemahan seiring dengan bursa AS yang melemah pada sebelumnya karena beberapa data ekonomi US yang mengalami penurunan di tengah kebijakan pemerintah Jokowi yang kembali menurunkan harga BBM bersubsidi menjadi premium menjadi Rp 6,600 dan solar menjadi Rp 6,400. Selain itu, Haega Elpiji serta harga Semen kiut mengalami penurunan sehingga membuat saham-saham industri semen dan industri dasar mengalami penurunan cukup tajam pada akhir pekan lalu. Hanya sektor aneka industri dan infrastruktur yang mengalami penguatan. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp333 miliar.

Pada perdagangan akhir pekan, bursa Wall Street berhasil ditutup pada teritori positif setelah selama lima hari berturut-turut mengalami koreksi, dimana Indeks Dow Jones menguat 1.10% ke level 17,511.57, Indeks S&P naik 1.34% menjadi 2,019.42 dan Indeks Nasdaq menguat 1.39% ke level 4,634.38. Penguatan diDorong oleh solidnya data ekonomi AS yang rilis seperti, tingkat kepercayaan konsumen yang naik menjadi 98.2 dari sebelumnya 93.6 serta data produksi manufaktur yang naik sebesar 4.9% turut menjadi penopang bursa Wall Street.


Hari ini kami perkirakan IHSG akan dapat mengalami penguatan terbatas. Secara teknikal, IHSG membentuk candel belt hold dan menembus ke bawah middle bollinger bands. Indikator MACD bergerak melemah dengan histogram negative memanjang dan indicator stochastic menuju area oversold.Adapun level support dan resistance IHSG pada hari ini masing-masing di level 5115- 5200.


(ang/ang)