Gagal Dapat Suntikan Modal Rp 5,6 Triliun dari Jokowi, Ini Kata Bos Bank Mandiri

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang gagal mendapatkan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN). Suntikan untuk Bank Mandiri ditolak karena dirasa belum mendesak.

Direktur Utama Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengakui hal tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Karena dengan adanya PMN, tentu dapat mendorong ekspansi kredit lebih besar.


"Yang kita rasakan memang kalau dengan PMN, ekspansi kredit yang kita lakukan bisa lebih tinggi lagi," ujar Budi di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu (11/2/2015)


Tanpa PMN, pertumbuhan kredit 2015 ditargetkan mencapai kisaran 15-17%. Bila tadinya suntikan modal yang diusulkan sebesar Rp 5,6 triliun disetujui, maka pertumbuhannya akan jauh lebih tinggi.


"Tanpa PMN kita bisa tumbuh 15-17%," sebutnya.


Budi menuturkan, target tersebut sudah diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Termasuk dengan rencana bisnis bank (RBB) yang akan dilakukan selama 2015.


"Ekspansi kredit yang ita masukan ke OJK (akhir 2014) itu belum memasukan PMN. Jadi kita akan melaksanakan rencana bisnis bank yang sama," kata Budi.


Apakah akan mengusulkan kembali tahun depan?


"Kita Mandiri sendiri posisinya 2015-2020. Itu butuh sekali PMN. Nah sekarang tergantung. Pemerintah bisa masukin kapan, mau 2016,2017 atau kapan bisa," tegas Budi.


(mkl/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com