"Nggak lah, just in my mouth (hanya di mulut saja). Kalau capek ya iya. Tapi jadi bikin gairah, semua easy," tegas Susi saat menjawab pertanyaan soal kabar akan mundur sebagai menteri saat ditemui di Gedung Mina Bahari I, Lantai 7, Jalan Merdeka Timur,Jakarta Pusat, Jumat (13/2/2015).
Susi yang saat itu memakai baju serba hitam, dan rok panjang dengan syal warna abu-abu, menegaskan hal itu hanya ucapannya sesaat.
"My mouth at the moment like that," katanya tertawa setelah bertemu dengan para pengusaha pakan ikan.
Sebelumnya, Susi sempat mencurahkan perasaannya Saat di depan ratusan nelayan asal Pangandaran, Cianjur, Tasikmalaya, dan Garut pekan lalu.
"Capek, didemo, ditekan. Capek saya. Kadang-kadang ingin jadi ibu saja. Jadi ibu yang nggak urusin pekerjaan, ditanya wartawan, terus saja diikutin," kata Susi sambil terkekeh waktu itu.
Ia mengaku ada tekanan-tekanan yang menurutnya cukup berat, seperti perlawanan dari berbagai nelayan yang keberatan dengan kebijakannya seperti larangan penangkapan lobster bertelur, larangan alat tangkap ikan yang tak ramah lingkungan dan lain-lain.
"Banyak yang tidak setuju dengan kebijakan saya," katanya.
Namun Susi mengaku hari ini dirinya menjadi semangat untuk tetap mengemban tugas sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Alasannya ratusan nelayan dari Jawa Barat memberikan dukungan penuh terhadap berbagai kebijakannya, pada 6 Februari lalu.
(hen/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
