Kedalaman Tambang Grasberg Kalahkan Gedung Tertinggi Dunia

Timika -Tambang terbuka (open pit) Grasberg seolah menjadi ikon PT Freeport Indonesia. Saat ini, produksi mineral berharga terbesar masih dihasilkan dari Grasberg.

Namun, Grasberg pun semakin berumur. Pada 2017, tambang yang mulai beroperasi pada 1988 ini kemungkinan cadangannya habis.


"Sekitar 70% bijih Freeport masih berasal dari tambang terbuka Grasberg. Pada 2017, tambang terbuka Grasberg selesai," kata Nurhadi Sabirinn EVP & General Manager Freeport Indonesia, di Timika, Papua, Sabtu (14/2/2015).


Wahyu Sunyoto, SVP Geoscience & Techinical Services Division Freeport Indonesia, menambahkan bahwa Grasberg bisa dibilang salah satu ikon dunia.


"Kandungan tembaga ketiga terbesar di dunia, kandungan emasnya nomor 1," ujarnya.


Kedalaman tambang Grasberg, lanjut Wahyu, mencapai lebih dari 1.000 meter. Ini mengalahkan gedung tertinggi dunia, yaitu Burj Khalifa di Dubai (Uni Emirat Arab).


"Di Dubai itu 800 meter. Kita membangun yang lebih besari dari gedung tertinggi di dunia. Super structure ada di Papua," jelas Wahyu.


Di Grasberg, tambah Wahyu, 100% pekerja adalah adalah putra nasional. Sejak 2006, dia menyebut tidak ada ekspatriat yang bekerja di Grasberg.


Namun meski Grasberg akan 'pensiun', tetapi Freeport masih memiliki banyak cadangan materal berharga yaitu emas, perak, dan tembaga dari berbagai tambang di Papua. Wahyu menyebut hingga 2041 masih ada cadangan terbukti sebanyak 2,35 miliar ton material bijih atau ore yang mengandung mineral berharga.


"Total hampir 45 miliar pon tembaga, sekarang harganya sekitar US$ 2,8/pon. Emas ada 41,7 juta troy ons, harganya sekarang US$ 1.260/troy ons. Tinggal dihitung saja," papar Wahyu.


(hds/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com