Petinggi Freeport: 25 Tahun Kerja di Sini, Belum Pernah Lihat Emas

Timika -Masyarakat pada umumnya menilai PT Freeport Indonesia memproduksi emas. Tapi itu ternyata tidak sepenuhnya benar.

Nurhadi Sabirin, EVP & General Manager ‎Freeport Indonesia, menyatakan sebenarnya perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini memproduksi konsentrat. Dalam konsentrat yang bentuknya mirip pasir itu mengandung sejumlah material berharga yaitu emas, perak, dan tembaga.


"Produk akhir kita konsentrat. Saya 25 tahun kerja di sini belum pernah lihat emas," ujar Nurhadi di komplek pertambangan Freeport Indonesia, Timika, Papua, Sabtu (14/2/2015).


Nurhadi pun menjelaskan asal mula 'lahirnya' konsentrat. Awal mula konsentrat adalah ore, atau batuan yang diduga mengandung material berharga.


Setiap harinya, Freeport‎ mengolah 220.000-240.000 ton ore atau bijih. Lalu dilanjutkan ke proses penghalusan di mesin raksasa. Semakin halus akan semakin bagus.


"Kemudian ada proses membuat mineral berharga atau konsentrat mengapung. ‎Ditambahkan bahan kimia yang memodifikasi sifat mineral berharga, akan timbul gelembung dan mineral berharga mengapung dan menempel di gelembung. Tembaga, emas, perak, menempel semua," jelasnya.


Kemudian, menurut Nuhadi, konsentrat yang masih basah itu dikirim ke pelabuhan. Lalu dikeringkan dengan kadar uap maksimal 10%.Next


(hds/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com