Menengok Tambang Bawah Tanah Freeport

Timika -PT Freeport Indonesia sudah beroperasi di Papua sejak puluhan tahun lalu. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini memproduksi konsentrat emas, perak, dan tembaga.

Kali ini, detikFinance berkesempatan untuk menengok salah satu tambang bawah tanah milik Freeport yaitu DOZ. Tambang ini sudah beroperasi sejak tahun 2000 dan mulai berproduksi pada 2001.


Sebelum masuk ke tambang, seluruh ‎peserta harus menggunakan peralatan keselamatan (safety gear). Mulai dari helm, kacamata (goggles), rompi (vest), alat bantu pernafasan yang dibutuhkan dalam kondisi darurat, dan sepatu boot.


Tidak hanya menggunakan safety gear komplit, peserta juga harus mengisi formulir yang berisi sejumlah informasi kesehatan. Selepas itu, tim medis mengukut tekanan darah para peserta.


Masuk ke tambang DOZ, udara mulai mengigit. Maklum, suhu di dalam tambang bawah tanah ini sekitar 16 derajat celcius.


Suasana bawah tanah dipadukan dengan cahaya lampu temaram menjadi teman di tambang DOZ. Dinding yang berlapis semen tembak (shotcrete) dan atap hitam pun menjadi pemandangan yang tidak pernah lepas dari mata.


Meski tambang bawah tanah, tetapi udara di DOZ cukup bersih. Pasalnya, ada kipas besar bert‎enaga 2.000 tenaga kuda yang menyaring udara kotor.Next


(hds/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com