Proyek 35.000 MW Jokowi Jadi Harapan Bangkitnya Bisnis Batu Bara

Jakarta -Bisnis batu bara di Indonesia seolah mati suri, produksi jalan terus di tengah harga yang turun terus. Namun muncul satu harapan di tengah pemerintahan baru pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kini para pengusaha batu bara mulai menggantungkan harapannya ke proyek listrik 35.000 megawatt (MW) yang akan dimulai tahun ini. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo), Ekawahyu Kasih, mengapresiasi langkah pemerintah ini.


"Pemerintah sudah bagus ingin mengejar proyek listrik 35.000 MW. Kan sebanyak 20.000 MW itu akan pakai batu bara. Nah, kalau itu bisa terpenuhi semua akan membaik," katanya ketika dihubungi detikFinance, Kamis (12/2/2015).


Proyek listrik ini rencananya dimulai tahun ini. Sebanyak 25.000 MW akan diserahkan ke swasta sementara sisanya 10.000 MW oleh PLN.


PLN sendiri sedang dalam proses pembangunan pembangkit 7.000 MW di luar proyek 35.000 MW tadi. Listrik sebanyak 35.000 MW itu akan dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PTLG), PLTU (Uap), dan PTLA (Air).


"Konsumsi dalam negeri akan tinggi melalui pembangkit-pembangkit ini. Apalagi kalau nanti PLTU mulut tambang dan lain-lain bisa ikut berkontribusi," ujarnya.


Maka dari itu, ia berharap pemerintah bisa memberikan kemudahan dari sisi izin dan pembiayaan kepada perusahaan yang membangun pembangkit-pembangkit ini.


"Undang juga investor dalam dan luar negeri. Semua pihak harus terlibat supaya industri batu bara dalam negeri bisa bangkit lagi," ucapnya.


(ang/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com