"Sesuai desain, jalannya layang dan kemungkinan ada elevated di Jakarta Section. Panjang jalan ini 34,8 km. Targetnya segera mulai pada awal 2016 dan start operation pada 2018," kata Direktur Utama API, Iwan Ridwan dalam penandatanganan Conditional Share Subscription Agreement (CSSA) dan Shareholders Agreement (SHA) di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Kerja sama pembangunan JTCC ini dilakukan antara PT API dengan perusahaan Malaysia MTD Capital, PT NEP, dan PT MTD CPT Expressway. Dalam shareholders agreement ini, PT API melakukan investasi langsung atau akuisisi saham di PT MTD CPT Expressway sebesar 45% dari kebutuhan pendanaan ekuitas untuk pembiayaan konstruksi.
Sedangkan 50% saham dipegang oleh MTD Capital Bhd serta saham 5% dipegang PT NEP. "Saham 45% yang kita ambil adalah saham baru yang dikeluarkan oleh MTD CTP Expressway," ucap Iwan.
Terkait nilai investasi yang dikeluarkan untuk membangun jalan tol tersebut, diperkirakan memakan biaya Rp 6,5 triliun untuk konstruksi dan sebagainya. Lalu ditambah pembebasan lahan sekitar Rp 3,8-4 triliun. Oleh karena itu, total kebutuhan dana mencapai sekitar Rp 10 triliun.
RJ Lino, Direktur Utama PT Pelindo II (Persero), mengatakan dari seluruh total proyek jalan tol Cibitung Cilincing ini, lahan yang baru selesai atau bebas masih 16%. Kemudian 17% adalah milik pemerintah yang lebih mudah pembebasannya, lalu sisanya ada yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta dan masyarakat.
"Lahan itu dari informasi terakhir masih 16%, tapi lahan milik pemerintah yang bakal kena proyek ini sekitar 17%. Sisanya harus kita dorong, terutama lahan dari DKI Jakarta yang kita pakai untuk akses ke Marunda, jadi masih bicara dengan Pemda DKI. Tapi di luar itu masih milik masyarakat yang harus segera diselesaikan," ungkap Lino.
Lino yakin masalah lahan walau cukup berat namun dapat diselesaikan dengan cepat. Proyek ini dinilainya sangat penting, tidak hanya bagi Jakarta melainkan seluruh Indonesia karena terkait distribusi barang.
"Jalan ini jelas sangat berhubungan dengan proyek Pelabuhan New Priok, begitu penting. Apalagi sekarang Pelabuhan Cilamaya dibatalkan, jadi jalan ini sangat vital. Saya yakin semua orang pasti akan mendukung supaya jalan ini bisa segera jadi. Kita tahu betul ya masalahnya akusisi tanah adalah isu yang sangat besar, sehingga kita akan push semua orang supaya land acquisition diselesaikan," terangnya.
(rrd/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com