Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku tidak terlalu memperdulikan soal proyeksi tersebut. Baginya, pemerintah akan tetap berupaya mengejar target pertumbuhan di tengah persepsi pesimis berbagai lembaga.
"Pokoknya kita selalu upaya," kata Bambang di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/4/2015).
Bambang menjelaskan, memang ada risiko yang membuat ekonomi Indonesia melambat yaitu faktor eksternal. Misalnya kelesuan ekonomi global yang membuat kinerja ekspor menurun, dan harga komoditas yang masih bertahan di level rendah.
"Kalau dari global, kita tahu lah pasti ada slowdown (perlambatan)," ujarnya.
Maka dari itu, cara yang paling ampuh untuk mendongkrak pertumbuhan adalah dengan mengoptimalkan faktor domestik. Dalam hal ini adalah konsumsi rumah tangga, investasi, dan belanja negara.
"Makanya kita harus lawan itu dengan program kita di investasi. Apakah di belanja APBN, BUMN, dikombinasikan dengan FDI (Foreign Direct Investment/investasi asing langsung)," tutur Bambang.
Untuk belanja negara, Bambang memastikan belanja modal berupa pembangunan infrastruktur akan segera dimulai. "April ini mulai cair, mulai jalan," pungkasnya.
(mkl/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com