"Dari total 35.000 MW, ada 364 lokasi, 155 sudah siap lahannya. Yang 209 itu belum siap. Tahun 2019 harus sudah semua terbangun," kata Staf Ahli Menteri bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ronggo Kuncahyo di acara Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal (KP3MN) di Hotel JW Marriott, Surabaya, Rabu (15/4/2015).
Ronggo menyebutkan, dari 155 lahan atau lokasi yang sudah siap tersebut, bisa merealisasikan pembangunan pembangkit listrik hingga 12.000 MW. "Sisanya 23.000 MW itu belum siap lokasinya," tuturnya.
Persoalan utama menurutnya adalah lahan yang belum tersedia, sebagian masih dalam tahap survei dan sebagian ada yang belum bebas lahannya. Sedangkan sisanya yang sudah siap, adalah lahan di dekat pembangkit-pembangkit yang sudah ada ataupun yang tengah konstruksi.
"Yang siap lahan itu yang ekspansi seperti di mulut tambang, kebanyakan di Pulau Jawa karena yang ekspansi itu kebanyakan di Jawa," jelasnya.
Ronggo mengatakan, dari total 35.000 MW proyek yang bakal dibangun, pembangkit dengan total kapasitas 7.400 MW tengah dalam pembangunan, lalu 7.200 yang telah berkomitmen, kemudian yang tengah ditender sebanyak 13.500 MW.
"Sehingga secara bertahap jadi 42.000 MW karena 35.000 MW yang dalam program, sisanya yang meneruskan," tuturnya.
(zul/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com