Rachmat Gobel Angkat Bicara Soal Lonjakan Harga Pangan

Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyebut permasalahan infrastruktur di Indonesia menjadi pemicu bergejolaknya harga pangan. Infrastruktur dalam negeri yang dinilai masih buruk.

"Impor kita tidak lepas karena persoalan infrastruktur," kata Wakil Ketua Umum Kadin bidang Infrastruktur Rahmat Gobel di acara Rakernas Revitalisasi Pembangunan Infrastruktur Nasional, di Hotel Royal Kuningan, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta, Selasa (26/3/2013).


"Hasil bumi menjadi mahal, karena infrastruktur yang belum rapi, jalan tol jalanan, dia menjadikan produk yang dihasilkan menjadi lebih mahal," imbuhnya.


Ia beralasan, saat ini infrastruktur seperti jalan yang rusak mengganggu proses distribusi bahan pangan. Sehingga, tak hanya petani-petani kecil yang dirugikan, pemerintah pun memiliki potensi kerugian yang besar.


"Ini harus kita hitung berapa kerugian, dan potensinya. Lama-lama (hasil pangan dalam negeri) akan hilang kalau tidak diselesaikan," katanya.


Rachmat mengungkapkan semua hal tersebut memiliki keterkaitan erat. Bahkan ia meyakini, jika infrastruktur dalam negeri sudah baik, masyarakat tak hanya akan dibahagiakan dengan harga pangan yang terjangkau, namun juga impor dapat dihindari.


"Kalau kita bisa kenai infrastruktur dengan baik, bisa efisiensi lebih baik, daya saing lebih baik," jelasnya.


Ia mengungkapkan, banyak kendala infrastruktur yang saat ini dihadapi oleh pemerintah. Salah satunya lambatnya pembebasan lahan yang dinilai sulit untuk dipecahkan masalahnya. Kadin akan bersinergi dengan pemerintah pusat juga pemerintah daerah untuk melakukan diskusi menyambut infrastructur summit.


"Kami sendiri dengan hasil rapat ini kami akan melakukan dialog nasional dengna Pemda dan pemerintah pusat. Yang akan kami tentukan waktunya setelah kami selesai melengkapi rekomendasi yang dibuat. Kami berharap dialog nasional, akan ada solusi yang dibuat, dan terobosan. Kira-kira pertengahan bulan setelah lebaran lah," cetusnya.


(zul/hen)