Kompensasi Harga BBM Naik, Dana Raskin Bengkak dari Rp 17 T Jadi Rp 23 T

Jakarta - Pemerintah berkomitmen akan menambah alokasi atau volume beras untuk masyarakat miskin (Raskin) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Konsekuensinya, alokasi anggaran untuk raskin membengkak triliunan rupiah.

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengungkapkan jika jumlah kompensasi Raskin ditambah 5 kg saja, maka anggaran Raskin akan naik menjadi Rp 23 triliun dari Rp 17 triliun.


"Harga BBM subsidi naik, kan ada 4 bentuk kompensasi kepada rakyat miskin, misalnya saja Raskin, kalau nambah 5 Kg saja itu sekitar Rp 6 triliun dalam 4 bulan saja," ujar Agung ketika ditemui di Hotel Bidakara, Selasa (30/4/2013).


Menurut Agung, dalam APBN 2013 Raskin dianggarkan sebesar 17 triliun/tahun. "Dimana tiap rumah tangga miskin mendapat 15 kg per bulan selama 12 bulan, kalau ditambah 5 kg saja selama 4 bulan raskin nambahnya Rp 6 triliun," ujarnya.


Ia menuturkan ada empat kompensasi termasuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) nantinya akan ditambahkan dengan program bantuan sosial yang sudah ada, seperti Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beras Miskin (Raskin).


Agung menambahkan, bantuan sosial yang sudah ada juga akan diperluas, baik secara cakupan maupun unit biaya. "Nanti di APBN perubahan kan, ini ada perluasan nanti. kalau reguler nggak ada masalah, sudah ada setahun," sebutnya.


Menurutnya, hal itu dapat menjaga daya beli masyarakat agar tidak terganggu setelah BBM dinaikkan.


"Masalahnya kalau ada kebijakan yang menimbulkan gangguan fiskal atau kebijakan yang bisa timbulkan inflasi maka untuk menjaga jangan sampai kehilangan daya beli maka ada kompensasi. jadi kompensasi ada 4," paparnya.


Agung belum dapat menginformasikan berapa penambahan yang akan diajukan ke DPR. Tapi, ia memastikan akan ada 4 kompensasi yang disiapkan. "Belum untuk BLSM dan untuk PKH, dan belum kalau ada BLSM. tapi angkanya belum, masih dalam pembahasan,"pungkasnya.


(rrd/hen)