Volume Penjualan Gas Naik, PGN Cetak Laba Rp 7 Triliun

Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat laba bersih US$ 731,1 juta (Rp 7 triliun), naik 25% dari US$ 583,2 juta di tahun 2012. Naiknya laba seiring dengan tumbuhnya volume penjualan gas perseroan.

Seperti dikutip dalam siaran pers perseroan, Rabu (1/5/2013), selama tiga bulan pertama tahun ini dengan volume penjualan gas yang mencapai 833 MMSCFD (juta kaki kubik standar per hari), meningkat dari 787 MMSCFD pada periode yang sama tahun 2012.


Peningkatan volume penjualan ini sejalan dengan meningkatnya volume pasokan PGN dan volume konsumsi gas oleh pelanggan terutama sektor industri yang terdiri dari sektor pembangkit listrik dan non pembangkit listrik.


Pendapatan usaha juga didukung pendapatan dari bisnis transmisi. Usaha transmisi PGN dan anak Perusahaan konsolidasi, PT Transportasi Gas Indonesia, mengalirkan volume gas sebesar 877 MMScfd kepada pelanggan di Sumatera, Jakarta, Jawa Barat dan Singapura.


Dibanding periode yang sama tahun 2012, volume transmisi mengalami penurunan terutama disebabkan penurunan penyaluran gas dari lapangan Jambi Merang ke Pembangkit Listrik Muara Tawar dan penurunan penyerapan volume transmisi oleh PLN Batam.


Adanya kenaikan harga beli sejak September 2012 juga turut mempengaruhi beban pokok pendapatan Perusahaan sebesar 66% di triwulan I-2013. Kenaikan harga beli gas merupakan bagian dari kebijakan Pemerintah untuk menstimulasi produksi gas nasional sekaligus meningkatkan konsumsi domestik.


Kebijakan ini diberlakukan dalam dua tahap. Tahap pertama telah diimplementasikan sejak 1 September 2012 dan tahap kedua mulai berlaku sejak 1 April 2013. Untuk memperkuat bisnis distribusi gas, PGN terus mengupayakan peningkatan pasokan dari sumber-sumber gas konvensional termasuk gas dari hasil regasifikasi LNG.


Pasokan gas yang berasal dari lapangan Terang Sirasun Batur membantu pemenuhan kebutuhan pelanggan di wilayah Jawa Timur, sementara sebagian gas dari hasil regasifikasi LNG dari FSRU Jawa Barat yang dioperasikan oleh PT Nusantara Regas (perusahaan joint venture PGN dengan Pertamina) juga mulai didistribusikan bagi pelanggan di wilayah Jawa Barat melalui anak Perusahaan PT Gagas Energi Indonesia (GEI).


Pada bagian midstream rantai nilai gas, PGN menambah moda transportasi gas dengan membangun LNG FSRU ke-2 di Lampung. Pada tanggal 27 Februari 2013, proses konstruksi FSRU telah memasuki tahap pembangunan bagian dasar kapal (keel laying) FSRU di galangan kapal Hyundai Heavy Industri di Ulsan, Korea Selatan. Konstruksi diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2014.


Sementara itu, PT Saka Energi Indonesia (SEI), anak perusahaan PGN, telah berhasil menandatangani kesepakatan untuk melakukan penyertaan pada dua Blok Production Sharing Contact (PSC) di dalam negeri yaitu Blok Ketapang PSC, Jawa Timur, dengan kepemilikan participation interest (PI) sebesar 20% senilai US$ 71 juta dari Sierra Oil Services Ltd dan Blok Bangkanai PSC, Kalimantan Tengah, dengan kepemilikan PI sebesar 30% senilai US$ 27 juta dari Salamander Energy (Bangkanai) Limited.


(ang/dnl)