IHSG Terjun Bebas, Dolar AS Ditahan BI di Rp 9.800

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditahan Bank Indonesia (BI) di kisaran Rp 9.800/US$, sehingga tidak anjlok hingga Rp 10.000/US$ seperti kemarin. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas akibat marak aksi jual.

Menurut Pengamat Pasar Uang Farial Anwar, saat ini banyak pihak yang membutuhkan dolar AS sehingga ada penarikan mata uang Paman Sam secara besar-besaran. Hal ini menyebabkan dolar AS langka di pasaran dan membuat nilainya melambung.


Hingga siang hari ini, dolar AS berada di level Rp 9.822, sementara pagi tadi dibuka stagnan di Rp 9.815 per dolar AS sama seperti posisi pada penutupan perdagangan kemarin.


"Saat ini semua orang menarik dolar. Pelaku pasar modal, investor asing, swasta yang bayar utang luar negeri, eksportir pun malah menyimpan dolarnya dan tidak menukarkannya dalam rupiah," kata Farial kepada detikFinance, seperti dikutip Selasa (11/6/2013).


Menurut Farial, para pelaku di pasar uang ini rata-rata menyimpan dolarnya di bank luar negeri karena memang tidak ada aturan mengenai penyimpanan dolar harus di dalam negeri.


"Importir juga sama memerlukan dolar, karena kita tahu sendiri nilai impor kita sekarang sedang tinggi melebih ekspor. Hanya BI yang bisa menyelamatkan lewat cadangan devisanya," jelasnya.


(ang/dnl)