Menunda Investasi? Jadi Miskin Lho.. (2)

Jakarta - Masih enggak percaya kalau menunda investasi bikin kita jadi miskin? Banyak orang yang menyangkal, sebenarnya semakin lama anda menunda pakai jasa Perencana Keuangan atau berinvestasi justru akan membahayakan untuk keuangan anda.

Contoh ya, bahaya dari menunda dapat dilihat dari seberapa besar peningkatan dana yang harus diinvetasikan apabila mereka menunda investasi beberapa tahun, seperti contoh diagram di bawah ini:


Investasi yang dibutuhkan untuk mencapai Rp 1 miliar di usia 55 tahun


Umur Mulai Tabungan Bulanan

30 748,000

35 1,306,000

40 2,395,000

45 4,842,000

50 12,807,000


Asumsi: Hasil investasi 10%/tahun


Contoh di atas menggunakan asumsi hasil investasi rata-rata 10% per tahun, kebayangkan kalau menggunakan real produk investasi yang bisa memberikan hasil investasi di atas itu, bisa 15%, 20% atau bahkan 25% per tahun.


Nah, bisa dilihat dari diagram perbandingan di atas bahwa apabila anda menunda Perencanaan Keuangan terdapat ‘biaya’ pada investasi anda.


Sebagai contoh apabila anda mulai berinvestasi di usia 30 tahun untuk mendapatkan nilai tabungan/investasi sebesar Rp 1 miliar di usia 55 tahun (25 tahun lagi) maka nominal yang harus diinvestasikan untuk tabungan pensiun tidak sampai Rp 750 ribu per bulan.


Sedangkan apabila ditunda tabungan pensiun tersebut sampai usia 35 tahun, maka yang harus diinvestasikan bulanan akan naik menjadi Rp 1,3 juta. Ketakutan akan menyebabkan anda menunda, dan menunda akan berakibat fatal dari nominal investasi. Hal yang paling berharga di dunia ini yang tidak dapat digantikan adalah waktu.


Dengan ditemukannya perhitungan modern yang disebut dengan bunga ber bunga (compound interest) membuat nilai investasi dikalikan lama waktu investasi menjadikan nilai investasi kita berlipat-lipat ganda.


Seperti yang pernah diucapkan oleh penemu dan jenius International Albert Einstein “Temuan yang paling jenius dan berharga di abad ini adalah perhitungan bunga ber bunga (compound interst)”


(ang/ang)