Minyak Pertamina Dicuri, Pencurinya Lebih 'Galak' dari Petugas Patroli

Jakarta - Mengherankan, meski tahun lalu tempat pencurian minyak Pertamina di pipa Tempino-Plaju Sumatera Selatan sempat diinspeksi karena adanya ledakan dari aktivitas pencurian. Namun pencurian tetap terjadi sampai hari ini, bahkan di lokasi yang sama.

Pihak Pertamina EP selaku pemilik minyak hanya bisa pasrah, karena penangkapan pencuri ini jadi kewenangan aparat keamanan. Pertamina EP sudah bekerjasama dengan Polri dan juga TNI untuk mengamankan pencurian, namun ternyata pencurian masih terjadi.


"Bahkan aparat patroli kami pernah dibuat lari karena ditodong senapan laras panjang oleh pencuri tersebut dan mobil patroli dibakar. Kami menyerahkan ini pada aparat keamanan," ujar Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam saat ditemui di Hotel Four Seasons, Jakarta, Senin (10/6/2013).


Lebih mengherankan lagi, aktivitas pencurian ini terjadi di pipa yang letaknya di pinggir jalan raya.


Pada Oktober 2012 lalu, di lokasi ini pernah terjadi ledakan minyak akibat pencurian. Pihak kepolisian bahkan tidak mengetahui adanya pencurian minyak dengan modus ilegal tapping (membolongi pipa induk distribusi minyak mentah).


Vice President Legal & Relation Pertamina EP Aji Prayudi sebelumnya pernah mengatakan, tahun ini pencurian melibatkan jumlah yang lebih banyak, pelakunya sudah menggunakan senjata api, senjata tajam, dan dilakukan kelompok besar. "Bukan seperti mencuri lagi tapi sudah menjarah minyak mentah kami," ujar Aji.


Dikatakan Aji, ada dugaan pencurian minyak yang terus terjadi selama ini di Tempino-Plaju dibekingi oknum aparat penegak hukum. "Pasalnya pencurinya juga menggunakan senjara organik sekelas M16, kita pernah ada buktinya berupa foto-foto kegiatan yang mereka lakukan," ucap Aji.


Dikatakan Aji, dengan menggunakan senjata M16 tentu saja membuat tim gabungan yang di dalamnya juga ada Polisi dan TNI terpukul mundur karena selain pencurinya banyak lebih dari 50 orang dan bersenjata.


Dari Januari 2012 hingga April 2012 ini jumlah minyak kami yang dicuri mencapai 462.528 barel dengan nilai hampir setengah triliun atau Rp 404 miliar.


(dnl/hen)