Turunkan Kredit Macet Akibat KUR, BTN Tagih Jamkrindo dan Askrindo

Jakarta - Kredit macet PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) hingga semester pertama 2013 meningkat menjadi 4,42%.

Peningkatan kredit macet atau NPL ini dikarenakan terjadinya kerugian potensial SUN perseroan sebesar Rp 95 miliar akibat adanya perubahan mark to market terkait kondisi perekonomian saat ini.


Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, selain akibat situasi market, tingginya angka kredit macet perseroan karena seluruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) BTN ditutup dan diganti dengan Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).


"Kita menunggu proses klaim penggantian kredit itu, jika sudah selesai, NPL akan turun bisa sampai 3,2% sampai akhir tahun," ujar dia saat ditemui di kantornya, Menara BTN, Jakarta, Selasa (23/7/2013) malam.


Terkait hal itu, perseroan akan menambah biaya cadangan sebesar Rp 150 miliar di sepanjang tahun ini. Dengan itu, diharapkan perseroan menargetkan bisa menurunkan tingkat risiko kredit macet ke angka 3,2%.


Maryono juga menyebutkan, BTN menargetkan bisa menumbuhkan kredit hingga 25-28% hingga akhir tahun ini. Kredit bank plat merah itu tercatat naik dari Rp 72,096 triliun di semester I-2012 menjadi Rp 91,403 triliun di semester, tumbuh 26,78%.


"Target kredit ini diharapkan bisa menambah dan menaikkan laba perseroan," ujarnya.


(dru/dru)