Membangun Pabrik Mie Instan Indonesia di Ladang Gandum

Astana - Mie instan buatan Indonesia, terutama Indomie, sudah menjelajah ke berbagai belahan dunia. Ada keinginan Indonesia untuk berinvestasi membangun pabrik Indomie di Kazakhstan, yang merupakan salah satu ladang gandum di dunia ini. Terhadap keinginan Indonesia ini, pemerintah Kazakhstan menyambut baik.

Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev, Presiden SBY menyampaikan sejumlah kerjasama yang akan digenjot, yaitu antara lain kerjasama di bidang pangan, kerjasama di bidang energi, dan kerjasama di bidang pariwisata. Dalam bidang pangan, SBY menyampaikan rencana melakukan investasi pembangunan pabrik mie instan Indofood di Kazakhstan.


"Kazakhstan merupakan produsen gandum dalam jumlah besar. Sedangkan Indonesia memiliki perjalanan panjang dalam membangun perusahaan mie instan. Karena itu Indonesia akan berinvestasi di sini (Kazakhstan-Red) untuk membangun pabrik mie instan," kata Presiden SBY saat melakukan jumpa pers bersama Presiden Nazarbayev usai pertemuan bilateral yang digelar di Istana Kepresidenan Ak-Orda, Astana, Senin (2/9/2013).


Tidak disebutkan secara detil berapa nilai investasi pembangunan pabrik mie instan yang akan dilakukan Indonesia di negeri pecahan Uni Soviet ini. Namun beberapa waktu lalu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyebutkan investasi Indonesia di negara ber-GDP perkapita US$ 15.000 ini akan bernilai total US$ 1 miliar. Namun, nilai ini tidak hanya untuk pembangunan pabrik mie instan saja, tapi termasuk untuk investasi di bidang lain, seperti farmasi, migas, perbankan, infrastruktur, transportasi, hingga manufaktur.


Menurut Hatta, perusahaan Indonesia yang akan masuk ke Kazakhstan antara lain PT Indofood Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Indofarma Tbk, dan perusahaan swasta lainnya. Indofood akan mendirikan pabrik mie instan, Pertamina akan melakukan eksplorasi migas, Indofarma akan mendirikan pabrik obat, dan PT Multistrada Arah Sarana yang akan mendirikan pabrik ban dengan bahan baku karet didatangkan dari Indonesia. Investasi di Kazakhstan dianggap strategis untuk memanfaatkan pasar Eropa dan Rusia.


Terhadap keinginan Indonesia berinvestasi mendirikan pabrik mie instan, Presiden Nazarbayev pun menyambut baik. "Untuk rencana membangun pabrik mie instan, kami siap membantu," kata Nazarbayev. Pemerintah Kazakhstan juga akan berencana menambah investasi di Indonesia.


Secara geografis, Kazakhstan merupakan negara terbesar di bekas wilayah Uni Soviet yang memiliki kekayaan sumber daya alam, khususnya cadangan migas dan tambang lainnya, seperti uranium, tembaga, dan seng. Kazakhstan juga terdiri dari daerah pertanian luas yang menghasilkan gandum dan ternak.


Pembicaraan mengenai rencana dibangunnya pabrik mie instan Indonesia di Kazakhstan sebenarnya sudah dibicarakan pada April 2012 saat Presiden Nazarbayev berkunjung ke Indonesia. Ada kesepakatan antara Indonesia dan Kazakhstan untuk memperkuat kerjasama bilateral di bidang pengelolaan minyak bumi, pembangunan pabrik kendaraan, dan pembangunan pabrik mie instan.


(asy/asy)