Langkah ini dilakukan pemerintah China untuk mengurangi polusi udara di negeri tirai bambu tersebut.
Rencananya, pemerintah China akan memberikan 60 ribu yuan (US$ 9.800) atau sekitar Rp 98 juta kepada setiap pembeli mobil listrik, dan mobil hidrogen hingga 2015.
Kebijakan ini juga untuk mendorong penjualan produsen otomotif China yaitu BYD, yang memproduksi mobil listrik dan baterainya.
Dikutip dari BBC, Kamis (19/9/2013), program subsidi ini tidak untuk mobil hybrid.
Dalam pernyataannya, pemerintah China mengatakan, program ini untuk mengakselerasi perekembangan mobil dengan bahan bakar terbarikan, mempromosikan penghematan energi, dan mengurangi polusi udara.
Pemerintah China menargetkan akan ada 5 juta unit mobil berbahan bakar energi terbarukan di 2020.
Tahun lalu, di China sudah ada 27.800 unit kendaraan berbahan bakar energi terbarukan yang digunakan, kebanyakan adalah bus.
(dnl/ang)