"Kita ukur suhu ekonomi. Kredit akan melambat range antara 15%, pokoknya di bawah 20% ya 15-19% range yang pengen kita ambil di sana," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin usai konferensi persnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Dia menjelaskan, perlambatan penyaluran kredit tersebut sebagai tanda bahwa perekonomian perlu ditenangkan sejenak.
"Ini untuk memberikan sign bahwa ekonomi harus kita tenangkan," katanya.
Selain itu, Budi juga menyebutkan, meskipun hingga September 2013 penyaluran kredit masih tumbuh sebesar 23,4% menjadi Rp 450,8 triliun dari Rp 365,2 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya, namun secara year on year (yoy) hingga akhir tahun 2013, pertumbuhan kredit akan melambat di kisaran 19-20%.
"Kredit sampai akhir tahun melambat dibanding kuartal 2 dan 3. Target awal kan bisa 20-22% sampai akhir tahun, tapi melihat kondisi sepertinya hanya bisa 19-20%," kata Budi.
Dia menjelaskan, pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen bisnis, terutama pada sektor mikro, kecil dan menengah.
Hingga September 2013, kredit ke segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tumbuh 21,8% menjadi Rp 61,6 triliun.
Khusus pada segmen mikro, terjadi peningkatan penyaluran kredit sebesar 48,6% dari Rp 16,8 triliun di triwulan ketiga 2012 menjadi Rp 24,9 triliun pada September 2013.
(drk/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!