Menurut Wakil Menteri Keuangan yang baru dilantik, Bambang Brojonegoro, selama ini pemulihan ekonomi dunia sangat tergantung pasar finansial dan ekonomi Paman Sam. Oleh sebab itu, jika ekonomi AS terganggu, maka pemulihan ekonomi global juga bisa terhambat.
"Ini tentunya kekhawatirannya recovery ekonomi Amerika ini terganggu dengan adanya gangguan terhadap federal governance. Kalau terganggu, harapan akan recovery global juga akan terganggu," ujarnya setelah pelantikan di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Menurutnya, ekonomi dunia saat ini sudah tidak bisa lagi mengharapkan Uni Eropa akibat krisisnya yang berkepanjangan. Sementara negara-negara berkembang di Asia juga malah terganggu oleh rencana pengurangan subsidi oleh The Federal Reserve, lagi-lagi gara-gara AS.
"Kami percaya pasti ada solusi lah di Amerika bahwa pemerintah itu akan berhenti atau terganggu kan tidak bagus message-nya untuk siapapun. Jadi saya pikir suatu saat pasti ada solusi tapi ini kan bagian dari politik, masing-masing pihak berusaha untuk meng-exercise power," ujarnya.
Selama ini, kata Bambang, pelaku pasar sangat berharap banyak kepada AS dan China untuk mengeluarkan dunia dari hantaman krisis ekonomi global. Sayangnya, situasi di AS masih tidak kondusif, sedangkan ekonomi China juga melambat.
"Tinggal Amerika yang diharapkan bisa membawa krisis global ini keluar. Nah, kalau Amerika sendiri ini mendapat gangguan maka ada rasa khawatir dari investor," jelasnya.
Seperti diketahui, baru dalam beberapa jam lalu, atau Selasa dini hari waktu AS, pemerintahan AS memutuskan untuk menutup pemerintahan atau menghentikan operasi sejumlah layanan publik. Ini karena anggaran pemerintah tak disetujui Kongres.
Apa imbas dari penutupan pemerintahan AS ini? Simak di sini.
(ang/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!