Sudah Ditutup 3 Hari, Pemerintah AS Terancam Tak Bisa Bayar Utang

Washington - Amerika Serikat (AS) memasuki hari ketiga ditutupnya pemerintahan, sejak Selasa lalu. Apa yang akan terjadi pada ekonomi negara adikuasa ini? Presiden Barack Obama mengingatkan pasar keuangan akan ancaman krisis, karena AS bisa gagal membayar utang-utangnya.

Obama telah menemui sejumlah pimpinan tinggi Partai Republik selama satu jam pada Rabu waktu AS. Mereka membicarakan soal anggaran yang belum juga diputus, dan menyebabkan pemerintahan tidak berjalan alias ditutup.


Tutupnya pemerintahan AS telah membuat ratusan ribu pegawai pemerintah dirumahkan, dan sejumlah museum serta taman nasional ditutup di seluruh negeri Paman Sam tersebut.


Kalangan konservatif dari Partai Republik tak setuju dengan program tunjangan kesehatan Obama yang dikenal dengan istilah Obamacare. Ini yang jadi pemicu anggaran tidak disetujui sampai batas waktu yang telah ditentukan, akhirnya pemerintahan ditutup karena tak ada anggaran. Tapi Obama tak mau mundur dan terus ngotot dengan Obamacare tersebut.


Kedua pihak, Republik dan Obama, tidak mau bernegosiasi sama sekali. Sehingga rapat-rapat anggaran selalu buntu, dan penutupan pemerintahan AS terus terjadi.


Karena meningkatkan tensi, Obama pun mengingatkan pasar saham Wall Street tentang ancaman krisis politik karena lumpuhnya pemerintah federal AS. Bagi pasar keuangan kondisi saat ini berisiko, karena pemerintah AS bisa gagal membayar utang-utangnya.


Namun saat Obama bertemu dengan juru bicara Republik di Kongres yaitu John Boehner, serta pemimpin Senat Mitch McConnell, tetap tidak ada keputusan. Penutupan pemerintah AS ini bakal membuat pertumbuhan ekonomi AS tertahan.Next


(dnl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!