Warga AS Cuek Pemerintahan Tutup, Tapi Sebal Sama Demokrat dan Republik

Jakarta - Meski pemerintahannya ditutup mulai Selasa dini hari waktu setempat, warga Amerika Serikat (AS) di New York tidak panik dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Hanya saja kebanyakan dari mereka kesal terhadap Partai Demokrat dan Republik yang berseteru atas anggaran pemerintah AS.

Menurut salah satu mahasiswa Indonesia di New York University, Pilar Wirotama, aktivitas warga kota berjulukan Big Apple itu berjalan normal seperti biasa, meski layanan pemerintahan terbatas.


"Warga sih tidak panik. Tapi banyak yang kesal sama Demokrat dan Republik," katanya kepada detikFinance, Selasa (2/10/2013).


Wajar saja warga kesal, pasalnya dua partai tersebut belum bisa sepakat atas anggaran AS meski sudah memasuki tenggat waktu Selasa 1 Oktober kemarin. Akibatnya, pemerintahan AS harus ditutup karena tidak ada anggaran.


Kini warga New York beraktivitas dengan layanan yang terbatas dari pemerintah setempat yang masih buka melayani publik. Sedangkan sarana transportasi publik seperti subway alias kereta bawah tanah masih beroperasi normal.


Menurutnya, imbas government shutdown yang paling terasa di New York adalah ditutupnya sarana umum seperti taman, monumen nasional dan museum. penutupan ini tidak hanya berimbas kepada turis yang sudah jauh-jauh datang dan harus kecewa, tetapi dirasakan juga oleh para pedagangan souvenir di tempat-tempat tersebut.


"Yang paling kena imbasnya itu turis dan pedagang souvenir di sekitar lokasi," tambahnya.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!