"Ada pengaruh memang, tapi pengaruhnya tidak terlalu besar," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di Gedung BI, Jalan Thamrin, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Dia menjelaskan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga didorong kondisi ekspor impor non migas Indonesia.
"Kita lihat di neraca perdagangan di non migas, ekspor naik impor turun, ini berpengaruh ke rupiah," ujar Perry.
Selain itu, kondisi fundamental perekonomian Indonesia yang dinilai masih dalam posisi aman juga menjadi kontribusi penguatan rupiah.
"Dari faktor-faktor kebijakan, estimasi kita current account defisit 2014 di bawah 3%, inflasi terkendali. Kenapa di awal tahun ini nilai tukarnya stabil dan menguat, ini karena kondisi fundamental semakin baik, itu mencerminkan kepercayaan investor membaik," cetusnya.
(drk/rrd)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
