Perkenalkan Hauwke, Si Jago Restorasi Mobil Kuno

Jakarta -Bagi Hartawan Setjodiningrat mobil klasik bukanlah sekedar koleksi. Oleh karena itu, laki-laki yang akrab disapa Hauwke ini tidak ingin disebut sebagai kolektor. Dia lebih memilih dipanggil restorer, karena merestorasi mobil klasik agar bisa berfungsi dengan baik.

“Mobil bukan seperti lukisan atau berlian, yang kita bisa terima jadi. Tidak ada tantangannya. Saya lebih suka merestorasi mobil, jadi saya bukan kolektor tetapi restorer,” kata Hauwke.


Sebagai restorer, Hauwke mengaku lebih bahagia. Dia merasa tertantang untuk membuat mobil klasik berfungsi kembali. “Saya juga membuka lapangan kerja. Di bengkel ada sekitar 20 orang yang membantu,” tuturnya.


Hauwke menyimpan dan memajang mobil-mobil miliknya di Hauwke Auto Gallery di kawasan Cipete (Jakarta Selatan). Di galeri tersebut terdapat lebih dari 100 mobil yang berasal dari berbagai pabrikan baik Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan sebagainya.


Laki-laki berusia 59 tahun ini mulai menyukai mobil klasik pada 1979. Mobil klasik pertamanya adalah Austin Seven Touring buatan 1937. Setelah itu mobilnya semakin bertambah.


Background pendidikan saya mechanical engineering. Sejak dulu saya sudah suka mengutak-atik segala macam, termasuk mobil,” ujar Hauwke, yang ikut berperan dalam pendirian Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI).


Mobil-mobil Hauwke memang klasik. Dia bahkan memiiki mobil Lorrain Detricth keluaran 1908. “Saya malu kalau keluar pakai mobil buatan di atas 1965. Tidak ada tantangannya,” kata dia.Next


(hds/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!