Impor Induk Sapi Direncanakan Bakal Bebas Pajak

Jakarta -Untuk menambah populasi sapi di dalam negeri, pemerintah berencana untuk memperbanyak jumlah indukan sapi. Pembebasan pajak impor atau bea masuk untuk impor indukan sapi rencananya akan dilakukan oleh pemerintah.

Selain pembebasan bea impor, pemerintah juga sedang mempertimbangkan agar ada insentif pengurangan bunga kredit modal dari bank menjadi hanya 5-6%, dari saat ini sebesar 12%.


Agar rencana ini bisa terwujud, Kementerian Perdagangan berencana untuk membicarakan rencana pengurangan bunga kredit modal kepada perbankan dan berbagai lembaga keuangan.


"Kita perlu mengundang berbagai pihak, mulai perbankan, BUMN, dan lembaga keuangan lainnya untuk bisa membantu. Ini baru rekomendasi dan harus pakai itu. Kalau bunga 12% pasti tidak masuk. Bea masuk kita usulkan 0%. Kalau bea masuk selama ini untuk sapi bakalan dan sapi potong 5%," ujar Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Jumat (17/01/2014).


Insentif yang rencananya akan diberikan ini dilakukan agar populasi sapi di Indonesia terus bertambah. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memang berencana untuk mengimpor 1 juta ekor sapi indukan setiap tahun.


Untuk tahun ini, minimal ada 185 ribu ekor sapi indukan yang akan masuk ke Indonesia. Rencana impor sapi indukan dari Australia ini akan sudah dibicarakan dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.


Alasan ada insentif ini adalah karena ongkos pembiakan sapi di Indonesia lebih mahal dibandingkan di Australia. Rumput banyak terdapat di Australia, sehingga biayanya murah.


"Dalam waktu dekat 185.000 ekor tahun ini ada di feedloter. Sapi indukan ini cocok di NTT, NTB, Kalimantan, Sumatera dan dilepas saja," jelas Bachrul.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!