Seperti dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/1/2014), hingga pukul 11.00 waktu JATS, saham PGN naik 65 poin (+1,53%) ke level Rp 4.325 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 2.613 kali dengan volume 139.527 lot senilai Rp 60 miliar.
Sahamnya sempat menyentuh posisi tertingginya hari ini di Rp 4.330 per lembar. Sahamnya juga cukup aktif diperdagangkan terutama setelah adanya kemungkinan tender offer setelah Pertamina menjadi pemilik mayoritas PGN.
Saham perusahaan gas ini mampu menguat di tengah situasi pasar yang sedang melemah. Pagi tadi, IHSG terpangkas 4,492 poin (0,10%) ke level 4.407,997. Indeks LQ45 terkoreksi 1,752 poin (0,23%) ke level 744,633. Sampai saat ini pergerakan IHSG dan LQ 45 masih di zona merah.
Kemarin Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan, pemerintah mendorong akuisisi PGN oleh Pertamina. Namun ada dua opsi yang sedang dikaji.
Saat jumpa pers, Dahlan mengatakan, opsi pertama adalah PGN mengakuisisi Pertagas yang merupakan anak usaha Pertamina di sektor gas. Lalu selanjutnya PGN diakuisisi Pertamina.
"Opsi kedua, Pertamina langsung akuisisi PGN yang merupakan emiten berkode PGAS. Untuk hasil kajian dua opsi ini sebaiknya secepatnya, karena untuk kemajuan bangsa," kata Dahlan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Saat ini kajian baru dilakukan satu minggu oleh Bahana dan Danareksa. "Memang ujungnya PGN bakal diakuisisi Pertamina, tapi perlu ada skema-skema yang paling baik. Kami menunggu hasil kajiannya," cetusnya.
"Hasilnya saya harapkan bisa keluar. Pemerintah ikut keputusan yang terbaik. Apakah opsi pertama yang diambil atau opsi kedua," kata Dahlan.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
