Pria 20 tahun bernama lengkap Muhammad Ferryal R ini memulai bisnisnya pada Agustus 2012. Resep membuat lumpia dia dapatkan dari internet. Ferryal membuka bisnis lumpia dengan nama 'Lumpia Kriuk'.
"Saya suka makan lumpia rebung. Makanya badan bisa melar begini. Dari situ dimulailah niat membuka usaha lumpia. Saya contek resep dari internet. Pertama kali buat tidak langsung enak, butuh proses yang lama hingga hampir 2 bulan. Lalu kalau sedang main, saya selalu buat lumpia dan saya beri ke orang lain. Dari situ banyak komentar dan masukan," ujar Ferryal.
Ferryal ditemui detikFinance dalam acara Wirausaha Muda Mandiri di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Mahasiswa Bisnis Pariwisata Universitas Brawijaya Malang ini, nekad menjual lumpia dengan gerobak dorong di Malang. Bermodal awal Rp 5 juta dari tabungannya, Ferryal menjual lumpia dengan gerobak dorong di tempat yang ramai dan strategis.
"Saat ini saya sudah punya 5 gerobak lengkap dengan pekerjanya. Dalam satu bulan saat ini omzetnya Rp 20-25 juta per bulan.
Usaha Ferryal bukan tanpa kendala, harga bahan baku yang naik turun seringkali membuatnya pusing. Kalau harga bahan baku turun, untungnya bisa lumayan. Tapi bila harga bahan baku naik, untung yang diraihnya mepet.
"Di Malang, harga satu lumpia ini saya jual Rp 2 ribu," ujarnya.
Ke depan, bisnis 'Lumpia kriuk' ini akan dibukanya di Surabaya. Pantang menyerah menjadi kunci suksesnya dalam berusaha. "Tak ada modal itu bukan hambatan, yang penting kemauan dan tekad yang besar. Pokoknya banyak cara untuk memulai wirausaha," tegas Ferryal.
(dnl/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
