Jakarta Banjir Lagi, Anggaran Rusun untuk Warga Ciliwung Cair Rp 1,5 Triliun

Jakarta -Rencana pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) di kawasan Pasar Rumput dan Pasar Minggu untuk warga bantaran Sungai Ciliwung sudah dibahas setahun lalu. Namun tahun ini anggaran untuk pembangunan dua lokasi rusun tersebut baru bisa dicairkan.

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengatakan groundbreaking pembangunan diharapkan tahun ini. Namun Djan belum bisa memastikan kapan waktunya karena masih diurus izinnya di pemda DKI Jakarta.


Djan mengungkapkan penyebab pembangunan rusunawa sejak tahun lalu belum terealisasi karena anggarannya pada 2013 dibintangi, namun untuk tahun ini tidak lagi dibintangi alias bisa cair.


"Itu semua tinggal izin karena tanah di Pasar Rumput itu milik Pemda DKI. Anggarannya Rp 1,5 triliun untuk dua lokasi, Pasar Rumput dan Pasar Minggu. Anggarannya siap," katanya di Istana Negara, Kamis (16/1/2014)


Ia juga mengatakan masalah penanganan banjir di Jakarta sangat erat dengan penataan pemukiman khususnya warga di bantaran Ciliwung. Djan mengimbau warga jangan mendirikan rumah di pinggir sungai, karena selain tanah negara juga rentan kena banjir.


"Pemerintah pusat dan Pemprov DKI menawarkan rusunawa bagi mereka untuk meninggalkan hunian di pinggir sungai," katanya.


Ia menambahkan para korban banjir sebagian besar merupakan warga yang tinggal di pinggir Sungai Ciliwung. Ia mengibaratkan masalah banjir Jakarta khususnya di Ciliwung ibarat minum air di cangkir tapi yang dituang dari botol, maka hasilnya tumpah kemana-mana. Hal ini karena kapasitas Sungai Ciliwung memang tak maksimal yaitu dangkal dan sempit, termasuk masalah sampah di sungai.


Proyek pembangunan rusunawa untuk warga bantaran Ciliwung juga dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.


(hen/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!