Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, infrastruktur Indonesia masih banyak kekurangan, karena APBN banyak dihabiskan untuk belanja rutin dan wajib setiap tahunnya, seperti subsidi dan belanja pegawai.
"Anggaran sebesar Rp 2.000 triliun itu tidak akan pernah cukup untuk membangun infrastruktur," ungkap Bambang dalam seminar Economist Indonesia Summit 2014 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Bambang mengungkapkan, pemerintah mengoptimalkan pembangunan infrastruktur dasar, seperti air bersih, jalan pada perdesaan, irigasi dan yang lainnya, di mana merupakan infrastruktur yang tidak memiliki nilai bisnis.
"Memang lebih baik itu disalurkan kepada infrastruktur yang bersaifat dasar, seperti air bersih, irigasi, sanitasi, jembatan, dan jalan-jalan di desa," jelasnya.
Sementara untuk infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan bisa diserahkan kepada pihak swasta melalui kerjasama pemerintah swasta (KPS) atau public private partnership (PPP).
"Dalam rencananya itu akan kita buka melalui PPP," ujar Bambang.Next
(mkl/rrd)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
